Senin, 25 Oktober 2010

Gumuk Pasir Parangtritis Yogyakarta

Gumuk Pasir Parangtritis membentang dari Pantai Depok hingga ke Pantai Parang Kusumo, gumuk pasir ini merupakan fenomena alam yang berupa gundukan-gundukan pasir yang membentuk bukit-bukit yang disebabkan oleh hembusan angin. Partikel pasir yang membentuk gumuk-gumuk pasir ini berasal dari material vulkanik Gunung Merapi yang terbawa arus aliran Sungai Progo dan Sungai Opak yang menuju ke laut selatan.


Fenomena alam gumuk pasir ini sangat langka bahkan hanya satu-satunya di Indonesia, sehingga tempat ini sering di jadikan tempat memotret pre wedding, syuting video klip, empat penelitian dan petualangan bagi para pecinta alam. Di gumuk pasir ini juga dijadikan tempat manasik haji bagi calon jamaah haji, serta di bangun sebuah Museum Geospasial Gumuk Pasir dan laboratorium untuk kegiatan dan rekreasi yang dilengkapi dengan beberapa instrumen dan pustaka tentang geospasial dan ilmu kebumian.


Museum Alam dan Ekologi Pesisir Pantai Parangtritis Yogyakarta



Rabu, 20 Oktober 2010

10 Filosofi Hidup Orang Jawa

Dalam kehidupan masyarakat jawa sangat sarat dengan filsafat/filosofi hidup atau biasa dikenal dalam masyarakat jawa sebagai ular-ular. Berikut 10 Filosofi Hidup Orang Jawa yang berhasil saya temukan..
1        Urip Iku Urup (Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik, tapi sekecil apapun manfaat yang dapat kita berikan, jangan sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat).
2   Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara (Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).
  1. Sura Dira Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti (segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar)
  2. Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha (Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan)
  3. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan (Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).
  4. Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman (Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja).
  5. Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman (Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi).
  6. Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka (Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah;Jjangan suka berbuat curang agar tidak celaka).
  7. Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo (Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).
  8. Aja Adigang, Adigung, Adiguna (Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti).
Masih banyak lagi filsafat Jawa yang bisa kita dapatkan jika kita mau, namun saya sendiri tidak dapat menguraikannya satu persatu, terlebih keinginan saya bukan untuk banyak membahas hal ini, mengingat ini bukan bidang saya, namun saya hanya ingin memberikan suatu wacana umum kepada pembaca, bahwa, banyak sekali ilmu yang dapat kita gali dari budaya (Jawa) kita, sebelum kita menggali budaya luar terlebih hanya meniru (budaya luar)-nya saja.

* dengan sedikit perubahan

Selasa, 19 Oktober 2010

Tutorial Flash-

http://lecturer.eepis-its.edu/~dhoto/pelatihan/flash/masking.html  
Masking
Sebelum saya menerangkan cara membuat efek masking, Anda tentu harus tahu apa tujuan efek masking ini. Seperti namanya, efek masking berguna untuk menutupi sebagian dari movie. Oh, masih tidak mengerti? Mari kita lanjutkan latihan. Kali ini kita akan membuat masking tulisan. Buatlah tulisan seperti biasa. Anda tidak perlu mengubahnya menjadi symbol kecuali bila Anda ingin menganimasikannya.



Klik pada frame 20 dan 'Insert Frame' (F5). Klik pada nama layer, kemudian Insert>>Layer, atau 'Add Layer' untuk membuat layer baru di atas layer tulisan tadi. Klik kanan pada nama layer baru tersebut, dan pilih 'Mask'.Anda tentu melihat bahwa layer baru tersebut menjadi terkunci. Klik pada icon gembok untuk membuatnya dapat diedit lagi. Ingat bahwa objek yang akan di mask harus langsung berada di bawah layer mask.


Klik frame 1 pada layer mask, kemudian gambar sebuah lingkaran. Ubahlah lingkaran itu menjadi symbol graphic.

Kemudian 'Insert Keyframe' pada frame 20, dan geser lingkaran tersebut ke sisi kiri. Jangan lupa untuk 'Create Motion Tween' antara frame 1 dan 20.

Ini akan menghasilkan efek spotlight.
*Catatan Tambahan*
Objek apapun yang ada dalam layer mask tidak akan tampak sebagaimana mestinya. Objek tersebut akan terlihat seperti lubang pada layer, yang memperlihatkan layer di bawahnya.

Benua Atlantis yang Hilang itu ternyata Indonesia

Seputarkita.com,- MUSIBAH alam beruntun dialami Indonesia. Mulai dari tsunami di Aceh hingga yang mutakhir semburan lumpur panas di Jawa Timur. Hal itu mengingatkan kita pada peristiwa serupa di wilayah yang dikenal sebagai Benua Atlantis. Apakah ada hubungan antara Indonesia dan Atlantis?
Plato (427 – 347 SM) menyatakan bahwa puluhan ribu tahun lalu terjadi berbagai letusan gunung berapi secara serentak, menimbulkan gempa, pencairan es, dan banjir. Peristiwa itu mengakibatkan sebagian permukaan bumi tenggelam. Bagian itulah yang disebutnya benua yang hilang atau Atlantis.
Penelitian mutakhir yang dilakukan oleh Aryso Santos, menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Setelah melakukan penelitian selama 30 tahun, ia menghasilkan buku Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato‘s Lost Civilization (2005). Santos menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.
Konteks Indonesia
Bukan kebetulan ketika Indonesia pada tahun 1958, atas gagasan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja melalui UU no. 4 Perpu tahun 1960, mencetuskan Deklarasi Djoeanda. Isinya menyatakan bahwa negara Indonesia dengan perairan pedalamannya merupakan kesatuan wilayah nusantara. Fakta itu kemudian diakui oleh Konvensi Hukum Laut Internasional 1982. Merujuk penelitian Santos, pada masa puluhan ribu tahun yang lalu wilayah negara Indonesia merupakan suatu benua yang menyatu. Tidak terpecah-pecah dalam puluhan ribu pulau seperti halnya sekarang.
Santos menetapkan bahwa pada masa lalu itu Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Teori Plato menerangkan bahwa Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene) . Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Semeru/Sumeru/ Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saaitu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.
Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit Atala, yang berarti surga atau menara peninjauan (watch tower), Atalaia (Potugis), Atalaya (Spanyol). Plato menegaskan bahwa wilayah Atlantis pada saat itu merupakan pusat dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam, ilmu/teknologi, dan lain-lainnya. Plato menetapkan bahwa letak
Atlantis itu di Samudera Atlantik sekarang. Pada masanya, ia bersikukuh bahwa bumi ini datar dan dikelilingi oleh satu samudera (ocean) secara menyeluruh. Ocean berasal dari kata Sanskrit ashayana yang berarti mengelilingi secara menyeluruh. Pendapat itu kemudian ditentang oleh ahli-ahli di kemudian hari seperti Copernicus, Galilei-Galileo, Einstein, dan Stephen Hawking.
Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantaibenua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.
Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk/posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, ”Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.”
Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat. Yakni pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia. Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.
Ketiga, soal semburan lumpur akibat letusan gunung berapi yang abunya tercampur air laut menjadi lumpur. Endapan lumpur di laut ini kemudian meresap ke dalam tanah di daratan. Lumpur panas ini tercampur dengan gas-gas alam yang merupakan impossible barrier of mud (hambatan lumpur yang tidak bisa dilalui), atau in navigable (tidak dapat dilalui), tidak bisa ditembus atau dimasuki. Dalam kasus di Sidoarjo, pernah dilakukan remote sensing, penginderaan jauh, yang menunjukkan adanya sistim kanalisasi di wilayah tersebut. Ada kemungkinan kanalisasi itu bekas penyaluran semburan lumpur panas dari masa yang lampau.
Bahwa Indonesia adalah wilayah yang dianggap sebagai ahli waris Atlantis, tentu harus membuat kita bersyukur. Membuat kita tidak rendah diri di dalam pergaulan internasional, sebab Atlantis pada masanya ialah pusat peradaban dunia. Namun sebagai wilayah yang rawan bencana, sebagaimana telah dialami oleh Atlantis itu, sudah saatnya kita belajar dari sejarah dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir untuk dapat  mengatasinya. ***
Penulis, Direktur Kehormatan International Institute of Space Law
(IISL), Paris-Prancis


 
sumber: http://jelajahunik.blogspot.com/2010/05/benarkah-indonesia-adalah-benua.html

Minggu, 17 Oktober 2010

BLog Pertama ku...

My first blog, yeahh..
tentunya saya masih belajar .

Daihatsu Genjot Produksi 280.000 Kendaraan per Tahun

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) akan menambah  investasi dari semula Rp250 miliar menjadi Rp361 miliar. Tujuannya  untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 211.000 unit menjadi 280.000 unit. Realisasi investasi ditargetkan efektif Januari atau Februari tahun depan.

Pongky Prabowo Wakil (Deputy) Direktur ADM mengatakan, peningatan nilai investasi terjadi bukan karena kesalahan perhitungan. Jumlah sebelumnya (Rp250 miliar) hanya merangkum nilai peralatan perakitan pabrik seperti jig, dice dan lainnya untuk pabrik di Sunter, Jakarta Utara.

"Kalau yang dibilang Pak Dirman (Sudirman MR, Wakil Direktur Utama ADM) itu belum total. Kalau ini, nilai sebenarnya," ujar Pongky di sela Workshop Wartawan Industri di Bandung, akhir pekan lalu.

Investasi dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pabrik dengan menambah infrastruktur baru. Saat ini, ADM punya dua lini produksi, pertama dengan waktu produksi (tag time) 1,7 menit dan kedua, dipercepat dari 1,9 menit menjadi 1,5 menit.

Sampai akhir tahun, Pongky yang bertanggung jawab di perakitan ADM  mengaku bisa menggenjot kapasitas produksi pabrik 41,5 persen menyentuh 300.000 unit dari tahun lalu 212.000 unit. Bahkan tahun depan, kemampuan produksi ADM siap mengikuti permintaan pasar domestik yang terus meningkat.